Pasti anda masih ingat peristiwa serangan teroris di wilayah San Bernardino yang menyebabkan perseteruan FBI dengan Apple. Setelah lama tak ada beritanya, akhir-akhir ini Departemen Pertahanan Amerika Serikat, NSA, membuat sebuah pernyataan yang mengejutkan. Pada suatu konferensi pers, Deputy Director dari NSA, Richard Ledgett, memulai topik dengan membahas peristiwa San Bernadino. Ia menuturkan perihal mengapa FBI tidak mampu mengakses iPhone 5C yang dimiliki tersangka serangan teror tersebut. Ledgett menegaskan bahwa ketidakmampuan tersebut bukan disebabkan NSA kurang mengerti tentang teknologi. Tetapi lebih dikarenakan lengahnya pengawasan para penegak hukum terhadap produk Apple ini.
Alasan FBI dan NSA Susah melacak Sistem iPhone 5C
NSA mengatakan bahwa iPhone 5C tidak termasuk dalam radar sebab produk Apple ini merupakan jenis ponsel yang tidak populer. Oleh karena itu NSA mengabaikan penelitian mengenai model ponsel Apple tersebut. Mereka menganggap warga AS cenderung lebih memilih model yang lain. Ledgett menambahkan bahwasanya mereka tidak meneliti seluruh model ponsel atau setiap variasi ponsel. Ketika orang jahat tidak ada yang menggunakannya.
Dengan terbatasnya sumber daya yang dimiliki NSA, harap dimengerti jika harus fokus hanya kepada beberapa perangkat saja. Hal ini dibenarkan Ledgett, meneliti seluruh jenis ponsel dan termasuk sistem operasinya akan banyak menyita waktu. Sebagai informasi, jika iPhone 5C sangat tidak populer pada kalangan manapun di AS. Tim Cook sendiri pun mengakui bahwa awalnya ia tidak mengira kalau handset itu dapat dijual Apple.