BlackBerry yakin setelah penyematan OS Android pada BlackBerry Priv mereka akan merebut kejayaan mereka yang dulu pernah mereka miliki. Namun sayang, harapan tersebut ternyata hanya harapan kosong yang belum menunjukkan tanda-tanda keberhasilan. Penjualan smartphone BlackBerry yang satu ini tidak menunjukkan kabar positif. Hal ini juga diungkapkan oleh eksekutif dalam operator AT&T, operator yang melakukan penjualan Priv di AS.
Pada periode hngga 29 Februari 2016, pada kuartal IV, smartphone Priv ini hanya terjual kurang lebih 600 ribu unit. Padahal, target penjualan pada kuartal ini adalah 850 unit. Kegagalan pemasaran ini tentu saja sangat berpengaruh pada penghasilan yang akan didapatkan oleh BlackBerry.
Sebernarnya faktor apa yang mempengaruhi kegagalan pemasaran BlackBerry Priv ini? Salah satu faktornya adalah ketidakpuasan pembeli terhadap smartphone yang satu ini. Ketidakpuasan ini pada akhirnya membuat mereka memilih untuk mengembalikan smartphone tersebut. Selain itu, kegagalan dicurigai terjadi karena harga untuk BlackBerry Priv ini USD 699. Hal ini berarti smartphone ini menyasar konsumen dari kelas premium. Dengan demikian, BlackBerry Priv harus bersaing dengan Samsung dan Apple yang notabenenya sudah menjadi favorit dikalangan masyarakat.
Apakah dengan kegagalan ini divisi handset di BlackBerry akan ditutup? John Chen, CEO BlackBerry pernah menyatakan bahwa ada kemungkinan menutup divisi tersebut bila tidak memberikan keuntungan kepada BlackBerry.