Sudah kita ketahui bersama bahwa saat ini fitur Google translate versi terbaru telah muncul. Hal ini tentusaja menjadi kabar yang menggembirakan bagi para pengguna fitur yang satu ini. Hingga saat ini fitur ini telah memiliki kurang lebih 500 juta pengguna yang aktif. Dari seluruh jumlah pengguna tersebut, ternyata warga Indonesia turut mendominasi dalam jumlah yang relatif besar. Dengan demikian, tidak mengerankan jika pasar Indonesia menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan fitur terbaru yang akan disematkan pada Google Translete.
Fitur terbaru Google Translete, Tap-To-Translete nyatanya mengambil inspirasi dari orang Indonesia. Apa bentuk inspirasi yang mampu membuat pengembang fitur ini memiliki ide cemerlang untuk membuat fitur tersebut? Yeah, inspirasi tersebut ternyata muncul saat Cattiau sedang berlibur ke salah satu wilayah di Indonesia. Saat ia sedang berada di pesawat, ia berjumpa dengan warga Indonesia yang yang harus melakukan komunikasi dengan orang-orang dari berbagai negara. Bagaimana tidak? orang tersebut memiliki pacar yang berkebangsaan Singapura, nenek yang menggunakan bahasa China, dan anggota keluarga yang menggunakan Bahasa Jepang.
Dari pertemuan tersebut, Cattiau mulai berpikir untuk menyajikan sebuah fitur yang tidak rumit dan cepat mendapatkan hasil transletenya. Dengan demikian, para pengguna dapat berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara dengan lebih lancar dan cepat dalam memberikan timbal balik. Sehingga, komunikasi dua arah akan terjalin dengan baik.