Dunia penerbangan kini telah dibingungkan dengan peristiwa turbulensi pada pesawat Etihad yang terjadi pada hari Rabu, 4 Mei 2016. Pesawat Airbus A330-200 ini mengalami insiden ini saat melakukan perjalanan dari Abu Dhabi ke Jakarta. Kejadiaan ini menimpa pesawat ini 45 menit sebelum pesawat Etihad landing di Bandara Soekarno-Hatta.
Pihak Etihad mengatakan bahwa turbulensi tersebut terjadi selama sekitar 10 menit. Hingga pada akhirnya turbulensi tersebut mengakibatkan guncangan yang hebat dan membuat kondisi kabin EY474 menjadi sangat berantakan.
Peristiwa yang menimpa pesawat yang lepas landas dari Abu Dhabi ini mengakibatkan 31 awak kapal dan penumpang menderita luka-luka. Kejadian serupa ternyata juga pernah dialami oleh B777 Thai Airways dengan rute dari Jakarta ke Bangkok. Kejadian tersebut terjadi pada bulan April bulan ini.
Berita terbaru juga menyebutkan bahwa hari ini juga ada peristiwa serupa yang terjadi. Kali ini turbulensi pesawat dialami oleh Hong Kong Air pada 04.20 dini hari tadi. Dalam peristiwa ini sejumlah awak pesawat dan penumpang mengalami luka-luka.
Apa yang menyebabkan turbulensi pesawat yang baru-baru ini sedang marak terjadi di langit Indonesia? Hal inilah yang kini sedang diteliti oleh para pakar penerbangan. Kejadian yang telah terjadi sebanyak 3 kali berturut-turut dalam rentang waktu yang tidak begitu lama ini tentu membuat dunia penerbangan di Indonesia pantas berwaspada.