GoJek, salah satu menyedia transportasi berbasis online digemari masyarakat karena tarifnya yang relatif murah. Tarif murah seakan telah menjadi identitas bagi GoJek ini. Lalu, apa yang akan terjadi jika tarif GoJek dinaikkan? Hal inilah yang kini menjadi suatu dilemma yang sangat dihindari oleh menejemen GoJek. Mereka terus berusaha untuk menetapkan tarif murah. Untuk memperlancar niat ini, perusahaan ini bertatap muka dengan para calon investor untuk memberikan suntikan dana. Langkah perusahaan ini cukup strategis untuk menghadapi masalah finansial dalam tubuh mereka.
Seperti yang kita ketahui, saat ini GoJek bukan satu-satunya penyedia transportasi online yang beroperasi di Indonesia. Ada perusahaan lain seperti Uber dan Grab yang juga memiliki sistem yang hampir sama dengan GoJek.
Meski tarif murah merupakan daya tarik terkuat GoJek untuk para pelanggannya, namun suatu saat mungkin akan terjadi kenaikan tarif. Hal ini sangat penting untuk menstabilkan keuangan perusahaan yang semakin menurun untuk memberikan subsidi untuk memberikan tarif yang murah. Hal ini juga diungkapkan oleh Nadiem Makarim, sang CEO GoJek.
Ia menambahkan bahwa inventasi dari beberapa perusahaan lain akan menguatkan tubuh GoJek. Nantinya, dana dari investor tersebut akan sangat bermanfaat dalam usaha pengembangan bisnis. Hingga saat ini telah ada beberapa perusahaan yang tertarik untuk menanamkan modalnya untuk perusahaan penyedia transportasi online ini.