Maroko nampaknya telah lebih serius dalam penggunaan jaringan internet di wilayahnya, khususnya untuk layanan panggilan melalui internet, seperti WhatsAps, Skype, dan Viber. Keputusan yang terkesan tiba-tiba ini membuat banyak pihak kaget dan tidak percaya atas larangan Maroko tersebut. Masyarakat di Negara ini masih tidak habis pikir atas larangan yang diputuskan oleh pemerintahan di Negara tersebut.
Hal ini juga diperkuat oleh Morocco’s Telecommunications Regulatory National Agency atau biasa disingkat ANRT yang menyatakan bahwa tidak ada satupun Voice over IP (VoIP) dan layanan panggilan internet gratis lainnya yang memiliki lisensi resmi di negara tersebut.
Selain itu, layanan panggilan internet tersebut juga berpengaruh pada kerugian yang terjadi pada pasar telekomunikasi nasional di Maroko. Hal ini semakin diperburuk dengan tidak ada tanggapan dari pihak penyedia layanan mengenai lisensi atau masalah-masalah yang berkaitan dengan hukum.
Negara ini merupakan salah satu Negara yang memiliki pengguna layanan panggilan internet yang banyak, jumlahnya mencapai 10 juta jiwa. Menurut survey yang dilakukan, Skype, WhatsApp, dan Viber merupakan aplikasi yang paling banyak digunakan di Negara ini.
Demikianlah informasi terbaru dari dunia teknologi yang cukup menggemparkan. Keadaan ini pastinya akan memberikan pengaruh pada kedua belah pihak, baik Maroko maupun pihak penyedia layanan panggilan internet. Keputusan yang diambil tersebut pasti telah melawati beberapa pertimbangan dan musyawarah yang ketat.